Senin, 28 April 2014

Laporan Praktikum Audio dan Radio (Menggunakan Perangkat Tranceiver)

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
Nama : HERMAWAN FIRDAUS
Jurusan : Teknik Elektronika
Nim   : 1201934
Prodi   : Pendidikan Teknik Elektronika
Grub  : 2E2
Praktikum ke :9
Mata kuliah: Praktikum Audio dan Radio
Topik : Radio
Judul :Menggunakan Perangkat  Tranceiver

A.    TUJUAN
Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1.      Mengetahui kegunaan radio transceiver.
2.      Memahami prinsip kerja dan karakteristik radio transceiver.
3.      Mengetahui cara mengintalasi perangkat radio transceiver.
4.      Memahami cara penanganan troubleshooting sederhana kerusakan radio transceiver.

B.     ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada prakTikum kali nini adalah:
1.      Tranceiver 2 meter
2.      Kabel RG-58 ke Antena
3.      VSWR Meter
4.      Kabel sambungan VSWR dan Konektor
5.      Antenna eksternal 2 meteran
6.      Adaptor

C.    TEORI PENDUKUNG

Radio transceiver adalah jenis komunikasi dua arah yang dapat mengirimkan dan menerima sinyal pada satu frekuensi kerja, pada radio komunikasi transceiver (transceiver dan receiver) terdapat transmitter (pemancar) dan perangkat penerima (receiver) dan bekerjanya secara bergatian atau simultan (terus-menerus).


Gambar 1. Blok Diagram Radio Transceiver

Berbagai macam Radio komunikasi dua arah yang banyak digunakan antara lain:
Ø  Walky Talky
Ø  Handy Talky
Ø  Radio ring 8 meteran, 11 meteran
Ø  Radio single side band (SSB) dan Double side band (DSB)
Ø  Telepon Wireless Loop Line (WLL)
Ø  Telepon cordless Phone
Ø  Phone cell, dll.
Dari sekian banyak perangkat radio transceiver tersebut atau radio komunikasi dua arah terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1.      Radio Komunikasi dua arah half duplex.
2.      Radio komunikasi dua arah full duplex.
Pada Half duplex jenis komunikasi dua arah ini proses transmit (proses mengirimkan sinyal) dan proses received (proses menerima sinyal) dilakukan secara bergantian dengan menekan tombol transmit dan received. Sedangkan radio komunikasi dua arah full duplex adalah radio komnikasi dimana proses pengirimkan (transmit) dan penerimaan (Received) sinyal dilakukan secara terus menerus tanpa bergantian dengan menggunakan saluran yang terpisah.
Radio transceiver yang masih banyak digukanan untuk komunikasi dua arah half duplex adalah radio handy talky. Rado jenis ini bekerja disebut dengan radio komunikasi 2 meteran karena panjang gelombangnya adalah 2 meter dan ekerja pada band frekuensi VHF.

Gambar 2. Radio Transmiter

A.    LANGKAH KERJA PRAKTIKUM
1.    Lengkapi peralatan dan bahan praktikum yang akan digukanan, periksa terlebih dahulu peralatan dan pastikan dalam keadaan bekerja.
2.  Rakit dan installah radio transceiver dengan benar seperti yang terdapat pada buku manual dengan menghubungkan antenna dan adaptor.
3.   Kenali fingsi dari bagian-bagian radio Handy Talky.

Gambar 3. Bagian Bagian Radio Transmiter

4.      Ganti antenna dengan antenna outdor dan atur pengatur antenna sesuai dengan panjang gelombang dari frekuensi kerja Handy Talky serta gunakan kabel yang sesuai ()RG-8 atau RG 58.
5.      Hidupkan sumber tegangan.
6.    Atur frekuensi radio HT sehigga dapat bekerja pada berbagai frekuensi dan degarkan jika terdapat komunitas atau sedang ada yang aktif, ingat jangan mengganggu komunikasi orang. Aktif berkomunikasi di suatu frekuensi tanpa izin merupakan hal yang  illegal dan pidana. Carilah beberapa frekuensi dan tentukan nama komunitas radio tersebut.

·         BOOS 104.2 FM Padang
·         Radio Republik Indonesia Padang 90.8 FM
·         PRONEWS 90 FM Padang 90
·         Warna 91,6 FM Padang 91,6
·         SSBS FM Padang 92,4
·         Respon FM Padang 93.0
·         STAR FM Padang 94,3
·         Ray FM Padang 95,1
·         Jingga FM Padang 95,9
·         Kiara FM Padang 96,7
·         Sushi FM Padang 99,10
·         Arbes FM Padang 101
·         Favorit FM Padang 101,8
·         Padang FM Padang 102,60
·         Classy FM Padang 103,4
·         Pesona FM Padang 105,00
·         SIPP FeMale Radio Padang 105,80
Tabel 1. Daftar stasiun radio di kota Padang

7.   Matikan dan gunakanlah alat ukur power meter untuk mengukur apakah radio transmitter yang digunakan dapat mengirimkan daya secara maksimal, pasanglah peralatan seperti pada gambar berikut ini.



Gambar 4.  hubungan pemasangan alat ukur listrik antara TX, saluran dan Antena.


Gambar 5. simulasi menggunakan Radio Transmiter

A.     EVALUASI DAN PENUGASAN
1.      fungsi dan bagian - bagian pada Radio Transmiter.


2.      Tentukan frekuensi komunitas yang penting anda ketahui untuk keadaan emergensi (satpam UNP, Polisi, Posko Gempa, dll)

B.     KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Praktikum, dapat disumpulkan bahwa Radio transceiver adalah jenis komunikasi dua arah yang dapat mengirimkan dan menerima sinyal pada satu frekuensi kerja, pada radio komunikasi transceiver (transceiver dan receiver) terdapat transmitter (pemancar) dan perangkat penerima (receiver) dan bekerjanya secara bergatian atau simultan (terus-menerus).
Radio komunikasi dua arah terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1.      Radio Komunikasi dua arah half duplex.

2.      Radio komunikasi dua arah full duplex.

Rabu, 23 April 2014

Laporan Praktikum Audio dan Radio (Blok Penerima FM)


Fakultas Teknik UNP Padang
Nama : HERMAWAN FIRDAUS
Jurusan : Teknik Elektronika
Nim   : 1201934
Prodi         : Pend Teknik Elektronika
Grub  : 2E2
Praktikum ke :8
Mata kuliah: Praktikum Audio Radio
Topik : Radio
Judul : Blok Penerima FM

A.    TUJUAN
Setelah pratikum ini siswa diharapkan dapat :
1.      Mengetahui blok rangkaian dan fungsi dari bagian penerima radio FM
2.      Mengetahui karakteristik kerja rangkaian penerima FM
3.      Melihat besaran dan bentuk sinyal dari masing-masing bagian pada penerima FM

B.  ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada pratikum kali ini adalah :
1.      Trainer penerima FM
2.      Osiloskop
3.      RFG
4.      Multimeter
5.      Toolset
6.      Kabel Listrik

C.     TEORI PENDUKUNG

Radio komunikasi FM merupakan radio broadcast yang banyak digunakan. Dibandingkan dengan jenis radio komunikasi yang lainnya dikarenakan suara yang dihasilkan jauh lebih bersih dibandinhkan dengan yang lainnya dan gangguan dari noise terhadap sinyal informasi yang dihasilkan jauh lebih rendah dibandingkan radio siaran lain. Radio komunikasi FM bekerja pada spectrum frekuensi VHF 88-108 Mhz dengan jenis modulasi frekuensi (FM). Pada system komunikasi broadcase FM selain suara yang dihasilkan lebih bersih juga menggunakan system stereo yang akan menghasilkan suara lebih bagus dibandingkan dengan system mono sesuai dengan format system audio yang banyak dikembangkan yaitu format audio stereo.


Gambar. Blok diagram penerima FM Mono

Bagian antenna (Aerial) berfungsi menerima sinyal gelombang elektromagnetik di udara yang berasal dari stasiun pemancar dan merubahnya menjadi gelombang listrik dan diteruskan kebagian penala.
Bagian RF, Mixer dan Oscilostor berfungsi sebagai bagian penala (tuning) yang berfungsi memilih siaran yang diinginkan dan akan menghasilkan frekuensi IF sebesar 10,7 Mhz. bagian ini disebut juga dnegan frekuensi converter, karena bagian ini merubah besaran yang diterima di oleh antenna yang berkisaran antara frekuensi 88-108 Mhz menjadi frekuensi antara IF sebesar 10,7 Mhz.
Penguatan IF memperkuatkan frekuensi antara 10,7 Mhz yang bersal dari bagian penala dan besarannya disesuaikan dengan bagian  berikutnya dari blok diagram.
FM modulator atau yang dikenal juga dengan De-Empesis berfungsi memisahkan sinyal carier dengan sinyal suara. Pada bagian ini sinyal yang dihasilkan sudah murni sinyal audio, bukan sinyal yang masih termodulasi  yaitu sinyal yang masih tercampur antara audio dan sinyal carrier.
AF voltage amplifier dan  AF power amplifier merupakan bagian penguat suara yang akan memperkuat sinyal suara dan menghasilkan getaran suara yang dapat diengar oleh telinga manusia dan pada bagaian system stereo bagian ini terdiri  dari dua buah penguat yang akan menggerakan dua buah loundspeker.

D.     LANGKAH KERJA PRATIKUM
1.    Lengkapilah peralatan dan bahan pratikum yang akan diguanakan, periksa terlebih dahulu peralatan dan pastikan dalam keadaan bekerja.
2.     Rakit dan instalasilah trainer penerima FM dengan benar



1.      Carilah salah satu siaran yang bersih.
2.      Lakukanlah pengukuran pada keluaran dari bagian tuner yang akan menghasilkan sinyal IF sebesar 10,7 Khz gambarkan bentuk sinyal dan catat pada table berikut ini :
1.      Lakukan pengukuran pada bagian keluaran IF amplifier, bandingankan sinyal keluaran dan sinyal masuk pada bagian ini. Apa yang diperkuatkan dan berapa penguatan dibagian ini.

gambar. sinyal IF Input

Gambar. Sinyal IF Output

1.      Pada bagian FM modulator terjadi pemisahan antara sinyal carrier dengan sinyal informasi lakukan pengamatan dan gambarkan bentuk keluaran rangkaian.
2.      Pada bagian terakhir lakukan pengukuran pada bagian audio, berapa kali penguatan dilakukan pada bagian ini, dan gambarkan bentuk sinyal outputnya.

E.     EVALUASI DAN PENUGASAN
1.      Pada system penerima stereo pada bagian mana yang terjadi pemisahan sinyal kanal suara stereo, apa nama bagiannya?

2.      Buatlah blok diagram penerima FM stereo!


3.      Fungsi Masing-masing Blok:
a. Antena : berfungsi menangkap sinyal-sinyal bermodulasi yang bersal dari antena pemancar.
b. Penguat RF : berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke blok Mixer (pencampur).
c. OSC (Osilator Lokal) : berfungsi unutk mebangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal keluaran RF. Dimana hasilnya akan diteruskan ke blok Mixer.
d. Mixer (pencampur) : Berperan untuk mencampurkan kedua frekuensi yang berasal dari RF Amplifier dan Osilator Lokal. Hasil dari olahan mixer adalah Intermediate Frequency (IF) dengan besar 10,7 MHz.
e. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok limiter.
f. Limiter (pembatas) : berfungsi unutk meredam amplitudo gelombang yang sudah termodulasi (sinyal yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (beramplitudo rata).
g. Detektor FM : digunakan untuk mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi sinyal informasi (Audio).
h. De-emphasis : berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan (tinggi) yang dikirim oleh pemancar.
i. AFC (Automatic Frequency Control / Pengendali Frekuensi Otomatis) : berfungsi unutk mengatur frekuensi osilator local secara otomatis agar tetap stabil.
j. Dekoder Stereo : digunakan unutk memproses sinyal Stereo, sehingga hasilnya diteruskan pada 2 buah penguat AF (FM Stereo).
k. Penguat Audio : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat  AF ke suatu pengeras suara.
e. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

4.    Apa fungsi rangkaian AFG pada penerima FM? Dan jelaskan prinsip kerjanya !
           Jawab:
AFC (Automatic Frequency Control): Rangkaian ini berfungsi mengontrol kestabilan frekuensi osilator lokal. Ini dibutuhkan karena ketidak stabilan frekuensi lokal osilator menyebabkan penyimpangan penerimaan frekuensi pembawa.

5.  Kenapa pada penerima FM kualitas audio lebih bagus dibandingkan dengan penerima AM?
            jawab :
                               gelombang FM bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth (lebar pita) yang lebih besar, dan fidelitas yang tinggi. Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Selain itu, Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM.

 F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat di simpulkan bahwa Radio komunikasi FM merupakan radio broadcast yang banyak digunakan. Dibandingkan dengan jenis radio komunikasi yang lainnya dikarenakan suara yang dihasilkan jauh lebih bersih dibandinhkan dengan yang lainnya dan gangguan dari noise terhadap sinyal informasi yang dihasilkan jauh lebih rendah dibandingkan radio siaran lain. Radio komunikasi FM bekerja pada spectrum frekuensi VHF 88-108 Mhz dengan jenis modulasi frekuensi (FM). Penguatan IF memperkuatkan frekuensi antara 10,7 Mhz yang bersal dari bagian penala dan besarannya disesuaikan dengan bagian  berikutnya dari blok diagram. FM modulator atau yang dikenal juga dengan De-Empesis berfungsi memisahkan sinyal carier dengan sinyal suara. Pada bagian ini sinyal yang dihasilkan sudah murni sinyal audio, bukan sinyal yang masih termodulasi  yaitu sinyal yang masih tercampur antara audio dan sinyal carrier.



Rabu, 16 April 2014

Laporan Praktikum Audio dan Radio (Instalasi Audio Mobil)

Fakultas Teknik UNP Padang
Nama : HERMAWAN FIRDAUS
Jurusan     : Teknik Elektronika
Nim   : 1201934
Prodi         : Pendidikan Teknik Elektronika
Group :2E2
Praktikum ke : 7
Mata kuliah : Praktikum Audio Radio
Topic : Audio
Judul : Instalasi Audio Mobil

A.    Tujuan:
Setelah pratikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1.     Mengenal dan mengetahui prinsip kerja beberapa perangkat audio yang digunakan pada Sound System pada mobil.
2.      Memahami dan mampu menginstalasi peralatan auio mobil dengan benar.
3.      Mengatasi troubleshooting pada perangkat audio mobil.

B.     Alat dan Bahan:
Alat dan bahan yang dibutuhkan paa pratikum kali ini adalah:
1.      Head Unit Car Audio Player                          = 1 set
2.      Loadspeaker Oval Fullrange                          = 2 set
3.      Speaker Sub Woover 2 Coil                          = 1 set
4.      Adaptor 12V (Min 5 Ampere)                       = 1 set
5.      Loadaspeaker                                              = 1 buah
6.      Kabel Listrik                                               = secukupnya.

C.    Teori Pendukung
Rangkain penguat audio pada kendaraan bermotor (mobil) paa prinsipnya sama dengan peralatan audio hifi home teater. Audio player home theater berupa CD/VCD/VD/Blueray Player ataupun MP3 Player naik yang portable maupun dari smartphone/computer yang berfungsi sebagai memproduksi musik/audio. Pada peralatan audio mobil peralatan auio player disebut dengan Head Unit yaitu bagian yang mereproduksi audio/musik. Pada head unit terdapat CD/VCD/DVD/Blueray player,MP3 Player dan ardio penerima yang menjadi satu kesatuan. Pada peralatan hea unit juga terdapat peralatan filter /equalizer,power amplifier 2 chanel maupun 4 chanel.
gambar 1. Peralatan yang digunakan

gambar 2. Perangkat Audio Mobil

gambar 3. Head Unit dan Instalasi Audio Mobil

D.    Langkah Kerja Pratikum
1.      Melengkapi peralatan dan bahan pratikum yang akan digunakan,memeriksa terlebih dahulu peralatan dan memastikan peralatan bekerja dalam keadaan baik dan bekerja.
2.      Menggunakan head unit yang tersedia dan mencatat serta menganilisis prinsip kerja serta fungsi-fungsi player yang tersedia pada head unit dan menjelaskan bagian utama table berikut ini:

NO
Nama Bagian
Fungsi dan Prinsip Kerja
1
Mode
Untuk merubah input yang akan digunakan dari audio ke aux in
2
Mote
Menghentikan semua nada
3
Volume/ Potensio
Memperkecil dan memperbesar suara
4
Tombol Volume
Mengganti dari volume ke balance, bass, atau pengaturan nada lainnya.
5
Power (tombol )
Menghidup / mematikan Head Unit


3.      Menggunakan loadspeaker sesuai dengan jenis dan karakteristik , memasang pada peralatan head unit yang tersedia
4.      Membunyikan dan mendengarkan suara yang dihasilkan. Mengatur pengaturan volume, nada bass dan trable  sehingga menghasilkan bunyi yang enak didengar.
5.      Mencatat  jika terdapat fungsi dan bagian lebih spesifik yang terdapat pada peralatan Head Unit dan mengisikan kedalam table berikut ini:    

NO
Nama Bagian
Fungsi dan Prinsip Kerja
1
Open clause receife disk
Untuk memasukkan dan mengeluarkan disk
2
Port USB
Input USB,membaca data paa USB
3
Port SD Card
Input CD card ,untuk membaca data pada card tersebut
4
Inut aux 3,5 mm
Untuk input lainnya
5
Port disk
Untuk tempat memasukkan disk seperti DVD,VCD,MPEG4,MP3 dan yanglainnya.



E.     Evaluasi / Penugasan
1.        Lengkapi  teori tentang audio mobil  dan loudspeaker.
Jawab:
a.      HEAD UNIT
Ini terdapat beberapa tipe head unit yang tersebar dipasaran di antaraya yakni “tape serta radio”, “radio serta CD”, “Tape, Radio, CD”, “Tape, Radio, CD, Aux (USB)”, “Tape, Radio, CD-DVD, TV, Aux (USB). Bisa saja dikatakan rada ketinggalan jaman CD-Changer soalnya kebanyakan Head unit sudah mulai melengkapi CD jadi fasilitas standar, Di tambah lagi ada yang sudah menggunakan USB.. tinggal copy CD convert ke MP3 lalu masukan ke Flashdisk,   anda bisa masukin ratusan lagu format mp3 ke flashdisk 512MB, tanpa ada CD berserakan, praktis.
b.      POWER AMPLIFIER
Power adalah salah satu aspek yang paling penting yang harus dipertimbangkan ketika Anda membeli audio amplifier. Pada dasarnya, ada dua jenis peringkat power: 1) RMS, dan 2) Peak
RMS rating adalah ukuran berapa besar power amplifier untuk speaker. Ketika membeli Audio Mobil amplifier Anda, berhati-hatilah untuk menyesuaikan kekuatan speaker dan subwoofer. Jika Anda tidak melakukannya, ada kemungkinan merusak speaker Anda.

Jenis lain power rating adalah peak rating. Ini adalah ukuran seberapa kuat amplifier menahan adanya amplifikasi secara tiba-tiba. Rating ini tidak sepenting rating RMS. audio amplifier mobil biasanya memiliki rating RMS yang lebih rendah dibandingkan dengan peak rating.

Kekuatan amplifier berkisar dari sekitar 20 watt per channel hingga lebih dari 1000 watt per channel, sementara harga berkisar dari hal seperti 500 ribu sampai puluhan juta sesuai dengan kualitas, daya output, dan fitur.

c.       CROSS OVER
Pada dasarnya crossover terbagi dua jenis yaitu aktif crossover dan pasif crossover, yang kedua jenis tersebut terbagi lagi dalam Crosover seri dan parallel. Pasif crossover pasif adalah jenis crosover mobil yang bisa langsung dihubungkan langsung dihubungkan dengan speaker, pada pasif crossover ini membutuhkan catu daya sebesar CT 15 Volt untuk mengalirkan daya ke komponen aktifnya dan crosover jenis ini juga membutuhkan dua buah IC TL-072 untuk membantu mengalurkan daya. Sedangkan untuk aktif crossover adalah pada alat jenis aktif crossover ini, alatnya menggunakan listrik buat menghidupkannya, singkat kata cara kerjanya adalah cutting freq filternya atau menggunakan sebuah rangkaian elektronik. Dari kedua jenis tersebut jenis crossover pasif masih menjadi pilihan karena pemakaiannya yang lebih praktis dari jenis aktiv crossover.

d.      SPEAKER
Speaker mobil sebagian besar dihargai dengan kombinasi penguat. Campurkan dengan desain mounting tweeter pada woofer dan yang lainnya menggunakan bentuk kerucut non-melingkar. Ini adalah salah satu komponen dalam mobil di mana tujuan utamanya adalah untuk melakukan tugasnya tanpa mempengaruhi sinyal audio.
Sebagian besar mobil sekarang memiliki speaker stereo mobil ini sebagai salah satu fitur namun tidak semua stereo memiliki kualitas yang baik. Jika Anda ingin menikmati musik mendengar menggunakan speaker mobil dan sistem audio yang sangat menyenangkan bagi telinga sangat penting untuk menemukan speaker kanan dan sistem stereo.
Speaker dengan kualitas suara miskin akan melelahkan mendengarkan melainkan karena low end dan tinggi meningkat. Tidak ada cara lain untuk mengetahui bagaimana speaker akan terdengar kepada Anda dengan mencentang musik yang baik Anda sering mendengarkan ketika memeriksa speaker audio mobil yang baik. Untuk metode ini ini akan memberi Anda beberapa ide bagaimana pembicara mereproduksi suara yang akrab bagi Anda.

e.        SUBWOOFER
Subwoofer adalah jenis perangkat individu dalam pengeras suara yang memberikan kontribusi terhadap penciptaan suara, memiliki diafragma berbentuk kerucut, dan biasanya digunakan untuk memproduksi pertengahan dan bagian frekuensi rendah dari sinyal musik. Biasanya untuk mereproduksi frekuensi audio bernada rendah bass.Rentang frekuensi yang khusus untuk sebuah subwoofer adalah sekitar 20-200 Hz untuk produk konsumen, dibawah 100 Hz untuk suara profesional yang lebih hidup, dan dibawah 80 Hz dalam THX-yang disetujui sistem. Subwoofer ini dimaksudkan untuk menambah rentan frekuensi rendah pengeras suara yang mencakup pita frekuensi yang lebih tinggi. Subwoofer dibuat untuk satu atau lebih transduser pengeras suara dalam sebuah kabinet pengeras suara yang mampu menahan tekanan udara saat melawan deformasi. Subwoofer datang dari berbagai desain, termasuk reflex bass (dengan radiator pasif dalam kabinet), tanpa batas penyekatklaksondesain brandpass, merepresentasikan hal yang sehubungan dengan efisiensi, lebar pita, ukuran dan biaya. Subwoofer pasif memiliki trasnsduser dan kabinet yang didukung oleh sebuah penguat luar. Subwoofer aktif termasuk dalam sebuah penguat yang ada di dalam.
Pengeras suara dan desain kabinet
Subwoofer menggunakan perangkat individu pengeras suara yang biasa berukuran diameter 8 dan 21 inci. Beberapa subwoofer jarang menggunakan perangkat yang lebih besar, dan subwoofer tunggal prototipe besar 60 inci telah dibuat. Pada spektrum yang lebih kecil., perangkat subwoofer sekecil 4 inci dapat digunakan, tergantung pada desain pengeras suara (kabinet), level tekanan suara yang diinginkan, frekuensi terendah yang ditargetkan dan tingkat distorsi diizinkan. Ukuran pengendali subwoofer yang paling umum digunakan untuk penguatan suara adalah model 10 inci, 12 inci, 15 inci, dan 18 inci. Penguatan terbesar subwoofer dihasilkan oleh perangkat berukuran 21 inci.
Rentang Frekuensi dan Respon Frekuensi
Rentang frekuensi yang khas untuk subwoofer adalah antara 20-200 Hz. Sistem profesional subwoofer untuk konser sistem biasanya beroperasi di bawah 100 Hz, dan sistem THX beroperasi di bawah 80 Hz. Spesifikasi tanggapan frekuensi dari pengeras suara sebagai upaya untuk menggambarkan rentang frekuensi atau nada musik yang bisa di reproduksi dapat diukur dalam Hertz. Subwoofer bervariasi dalam hal kisaran nada yang mereka dapat di reproduksi, tergantung pada sejumlah faktor seperti ukuran kabinet dan konstruksi desain kabinet dan perangkat lainnya. Spesifikasi respon frekuensi bergantung sepenuhnya untuk relevansi pada nilai amplitudo. Pengukuran yang dilakukan dalam rentang amplitudo yang lebih luas akan memberikan respon frekuensi yang lebih luas. Sebagai contoh, ‘’’Subwoofer sistem JBL 4688 TCB’’’ yang dirancang untuk sistem bioskop, memiliki respon frekuensi 23-350 Hz ketika diukur dalam batas 10 desibel (0 dB sampai -10 dB) dan respon frekuensi yang sempit 28-120 Hz ketika diukur dalam batas enam desibel (± 3 dB).
Selain itu, subwoofer bervariasi dalam hal tingkat tekanan suara dicapai dan tingkat distorsi yang dihasilkan. Subwoofer Abyss, misalnya dapat mereproduksi nada dari 18 Hz (yang adalah tentang nada dari catatan terendah pada organ pipa besar dengan 32-kaki (9,8 m) pipa bass) dengan 120 Hz (± 3 dB). Namun demikian, meskipun subwoofer Abyss bisa turun sampai 18 Hz, frekuensi terendah dan SPL maksimum dengan batas distorsi 10% pada 2 meter di ruangan besar 35,5 Hz pada 79,8 dB. Ini berarti bahwa seseorang memilih subwoofer perlu mempertimbangkan lebih dari sekedar suara terendah yang dapat direproduksi.
Penguat
Subwoofer aktif termasuk penguat sendiri dalam kabinet. Beberapa juga termasuk pemerataan kecocokan dengan pengguna yang memungkinkan untuk meningkatkan atau mengurangi output pada frekuensi tertentu. Variasi meningkatkan ke sistem tata suara parametrik sepenuhnya dimaksudkan untuk rincian pengeras suara dan koreksi ruangan. Beberapa sistem tersebut bahkan dilengkapi dengan mikrofon, untuk mengukur respon di subwoofer. Jadi sistem tata suara otomatis dapat memperbaiki kombinasi subwoofer, lokasi subwoofer, dan respon ruang untuk meminimalkan efek dari mode ruangan dan meningkatkan kinerja frekuensi rendah. Subwoofer Pasif memiliki perangkat pengeras suara subwoofer dan kabinet, tetapi mereka tidak termasuk penguat. Mereka kadang-kadang menggabungkan pindah silang secara internal dengan frekuensi filter yang ditentukan di pabrik. Biasanya ini digunakan dengan kekuatan penguat pihak ketiga, pindah silang aktif sebelumnya dalam rantai sinyal. Sementara beberapa sistem audio rumah menggunakan subwoofer pasif, format ini masih populer di industri profesional audio. Menggunakan subwoofer pasif menambahkan fleksibilitas bagi pengguna, karena pengguna dapat memilih jenis penguat (misalnya: Kelas AB atau Kelas D), amplifikasi baru, atau fitur (misalnya, membatasi untuk mencegah distorsi) yang mereka ingin digunakan dengan pengeras suara.
Proses pengaturan Tata Suara
Proses pengaturan tata suara dapat digunakan untuk mengatur respon ruang sistem subwoofer. Perancang subwoofer aktif kadang-kadang mencakup tingkat pemerataan korektif untuk kompensasi masalah performa yang dikenal. Selain itu, banyak penguat termasuk tapis pelawat rendah, yang mencegah yang tidak diinginkan mencapai frekuensi yang lebih tinggi dari pengendali subwoofer. Misalnya, jika pengeras suara utama pendengar dapat digunakan ke 80 Hz, maka penyaringan subwoofer dapat diatur sehingga subwoofer hanya bekerja di bawah 80. Realisasi penyaringan tidak mengizinkan pemotongan yang tajam, sehingga beberapa tumpang tindih harus dikompensasi. Pemotongan digital pindah silang dapat menghasilkan karakteristik pemotongan lebih tajam dan lebih tepat dari pada pemotongan analog. Beberapa sistem menggunakan persamaan parametrik dalam upaya untuk mengoreksi penyimpangan tanggapan frekuensi ruangan. Persamaan ini sering tidak dapat mencapai respon frekuensi yang merata di semua lokasi yang mendengarkan, sebagian karena resonansi (yaitu, gelombang diam) pada frekuensi rendah di hampir semua ruangan. Mencermati posisi subwoofer di dalam ruangan juga dapat membantu meratakan respon frekuensi. Subwoofer yang beragam dapat mengatur respon merata karena dapat diatur untuk merangsang mode ruang lebih merata dari subwoofer tunggal., memungkinkan pemerataan agar lebih efektif.
Tahap Kontrol
Mengubah fase relatif subwoofer sehubungan dengan pengeras suara lain mungkin atau tidak dapat membantu untuk meminimalkan gangguan akustik yang tidak diinginkan destruktif di wilayah frekuensi yang ditutupi oleh kedua subwoofer dan pengeras suara utama. Hal ini tidak dapat membantu di semua frekuensi, dan mungkin dapat membuat masalah lebih lanjut dengan respons frekuensi, tetapi bahkan sangat umumnya diberikan sebagai penyesuaian untuk penguat subwoofer tahap sirkuit. Sirkuit tahap kontrol mungkin pola sirkuit yang sederhana atau variabel kompleks . Tahap kontrol memungkinkan pendengar untuk mengubah waktu kedatangan gelombang suara subwoofer terhadap frekuensi yang sama dari speaker utama (yaitu di sekitar titik pindah silang untuk subwoofer). Efek yang sama dapat dicapai dengan kontrol delay pada penerima audio rumah. Fase subwoofer kontrol ditemukan pada penguat subwoofer sebenarnya banyak beralih inversi polaritas. Hal ini memungkinkan pengguna untuk membalikkan polaritas subwoofer relatif terhadap sinyal audio yang sedang diberikan. Jenis kontrol memungkinkan subwoofer baik dalam fase dengan sinyal sumber, atau 180 derajat keluar dari fase.
Subwoofer Servo
Beberapa subwoofer aktif menggunakan mekanisme servo umpan balik berdasarkan gerakan kerucut yang memodifikasi sinyal yang dikirim ke koil suara. Sinyal umpan balik servo berasal dari perbandingan dari sinyal input melawan gerakan aktual kerucut. Sumber biasa dari sinyal umpan balik adalah beberapa putaran kumparan suara melekat pada kerucut atau microchip berbasis accelerometer ditempatkan pada kerucut itu sendiri. Keuntungan dari desain servo baik diterapkan subwoofer adalah untuk mengurangi distorsi.Kelemahan utama adalah biaya dan kompleksitas.
Audio mobil
Subwoofer saat ini sudah digunakan untuk mobil terutama bagi orang yang menginginkan gebukan bass dimobilnya lebih terdengar meskipun dengan audio sistem yang standar. Mobil cocok untuk pendekatan tersembunyi subwoofer karena keterbatasan ruang dalam kompartemen penumpang. Subwoofer dipasang di bagasi atau ruang kursi belakang. Beberapa penggemar audio mobil bersaing untuk menghasilkan tingkat tekanan suara yang sangat tinggi dalam batas-batas kabin kendaraan mereka. Banyak subwoofer mampu menghasilkan kadar tinggi di mobil karena volume kecil khas interior mobil

2.        Apa yang terjadi pada saat posisi panpot atau balance diatur pada posisi kanan dan kiri?
Jawab: Yang terjadi pada saat posisi panpot atau balance diatur pada posisi kanan dan kiri maka suara speaker akan seimbang ,karena pada posisi ini funsi balance sebagai penyeimbang nada.
3.        Cari dan jelaskan dingsi dari peralatan audio mobl yang lain dan jelaskan fungsi dan spesifikasinya.
Jawab: Fungsi-fungsi peralatan audio mobil yang lain  dan menjelaskan fungsinya secara spesifikasi:
a.       Kapasitor bank : berfungsi untuk memperdekat sumber tegangan (accu) supaya tidak drop saat terjadi kejutan daya yang besar secara tiba-tiba dari perangkat sound system. (akibat kabel telat menyalurkan daya dari accu). Sehingga kita bisa mendengar suara bass booming dan lagu-lagu dengan pukulan yang sangat dibutuhkan hanya karena kapasitor audio ini.
b.      Kabel dan blok kabel : berfungsi sebagai penghantar gelombang listrik yang tidak boleh menambah atau mengurangi karakter sinyal yang di hantarkan. Tapi di dunia nyata nilai tambah dalam memilih kabel yang tepat tentunya selain sebagai penghubung dua komponen elektronik juga harus dapat menciptakan sinergi di antara dua komponen elektronik yang dihubungkan.
c.       TV/ Monitor : berfungsi untuk menampilkan tayangan visual, tayangan visual tersebut dapat berupa siaran dari stasiun televisi maupun tayangan video dari head unit.
F. KESIMPULAN
       Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa Rangkain penguat audio pada kendaraan bermotor (mobil) paa prinsipnya sama dengan peralatan audio hifi home teater. Audio player home theater berupa CD/VCD/VD/Blueray Player ataupun MP3 Player naik yang portable maupun dari smartphone/computer yang berfungsi sebagai memproduksi musik/audio. Pada peralatan audio mobil peralatan auio player disebut dengan Head Unit yaitu bagian yang mereproduksi audio/musik.