Fakultas Teknik UNP Padang
|
Nama : HERMAWAN FIRDAUS
|
Jurusan : Teknik Elektronika
|
Nim : 1201934
|
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika
|
Group :2E2
|
Praktikum ke : 3
|
Mata kuliah :
Praktikum Audio Radio
|
Topic : Audio
|
Judul : High Pass Filter
|
FILTER
AUDIO
(High Pass Filter)
A.
TUJUAN
1. Menyusun rangkaian op – amp sebagai
rangkaian filter.
2. Mempelajari hubungan amplitude dan fase
antara isyarat masukan dan isyarat keluaran sebagai fungsi frekuensi.
3. Melihat respon frekuensi rangkaian
terhadap frekuensi tinggi dan rendah.
B.
ALAT DAN BAHAN
- Power Supply
- AFG
- Osiloskop
- Multimeter
- Kabel Probe x 2
- Breadboard
- IC LM741 x 1
- C 10nF x 3
- R12K x 1
- R22K x 2
- R6K8 x 1
C.
TEORI PENDUKUNG
Sebuah
tapis/ filter merupakan sebuah jaringan yang didesain agar dapat melewatkan
isyarat pada daerah frekuensi tertentu. Daerah frekuensi dimana isyarat dapat
diloloskan disebut pita lolos ( pass band
filter ) dan daerah frekuensi dimana isyarat ditolak disebut pita henti ( stop band filter ). Filter dengan pita lolos
pada frekuensi rendah disebut pita lolos rendah ( low pass band filter = LPF )
sedangkan untuk pita lolos pada frekuensi tinggi disebut filter lolos tinggi ( high pass band filter = HPF ).dapat
juga mendesain filter denganpita henti pada frekuensi rendah dan pada frekuensi
tinggi. Pada bagian ini akan mempelajari filter lolos rendah dan tinggi dengan
menggunakan op – amp dan akan melihat respon frekuensi audio terhadap filter.
Prinsip kerja dari filter high pass
atau filter lolos atas adalah dengan memanfaatkan karakteristik dasar komponen
C dan R, dimana C akan mudah melewatkan sinyal AC sesuai dengan nilai reaktansi
kapasitifnya dan komponen R yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi
yang rendah.
Prinsip kerja rangkaian filter lolos
atas atau high pass filter (HPF) dengan RC dapat diuraikan sebagai berikut: apabila
rangkaian filter high pass ini diberikan sinyal input dengan frekuensi diatas
frekuensi cut-off (ωc) maka sinyal tersebut akan di lewatkan ke output rangkaian
melalui komponen C. Kemudian pada saat sinyal input yang diberikan ke rangkaian
filter lolos atas atau high pass filter memiliki frekuensi di bawah frekuensi
cut-off (ωc) maka sinyal input tersebut akan dilemahkan dengan cara dibuang ke
ground melalui komponen R.
Frekuensi resonansi dari filter
high-pass mengikuti nilai time constant (τ) dari rangkaian RC tersebut.
Sehingga frekuensi cut-off dari
filter tersebut adalah :
Sinyal output rangkaian filter
high-pass mendahului inputnya yaitu sebesar :
Grafik karakteristik dari high pass
filter (HPF) atau filter lolos atas dengan komponen RC dapat digambarkan dengan
perbandingan antara tegangan output filter terhadap frekuensi yang diberikan
kepada rangkaian filter high pass (HPF) tersebut. Untuk lebih jelasnya grafik
karakteristik filter high pass (HPF) ditunjukan pada gambar berikut:
D.
LANGKAH KERJA PRATIKUM
Gambar
Rangkaian High Pass Filter
1. Menyusun rangkaian op – amp filter lolos
rendah seperti terlihat pada gambar 1. Dan filter lolos tinggi seperti terlihat
pada gambar 2. Pencatu daya LM741 dibuat dengan memasang dua baterai atau
sumber DC variabel ( tegangan CT 9 Volt ).
2. Rangkaian filter lolos rendah pada
gambar 1 akan menghasilkan frekuensi 3 dB mengikuti F3dB = 1/2
RC. Dengan menggunakan harga C =
0,01 uF dan harga R = 22 k𝝮,
dapat memprediksi frekuensi 3 dB rangkaian tersebut sebesar F3dB = …Hz.
3. Besarnya penguatan filter ini ditentukan
oleh pemasangan resistor R1 dan R2 dimana
AV = Vo / Vi = 1 + R2 / R1. Dengan memasang R1 = 12 k𝝮
dan R2 = 6,8 k𝝮,
kita dapat penguatan sebesar AV = …
4. Dimana menggunakan AFG, atur frekuensi
isyarat sinusoida masukan Vi = 1 kHz
dengan amplitude 2 Vp – p. hubungkan isyarat masukan ke Ch.1 osiloskop dan
isyarat keluaran ke Ch.2. pembacaan pada osiloskop adalah Vi = Vp – p,
Vo =…Vp – p. V A =………
Beda fase antara isyarat masukan dan
keluaran ϕ =……o. tampilkan isyarat masukan dan keluaran yang ada pad osiloskop
adalah ( buat satu gelombang saja )
Ch.1(isyarat
masukan) Ch.2(isyarat
keluaran)
Time/div=5 ms Time/div=1,34 ms
Volt/div=100mVp-p Volt/div=100 mVp-p
Vi= 2 Vp-p Vo= - Vp-p
Beda fasanya adalah
θ = 180o
5.
Ulangi
langkah 4 ( tanpa menggambar sketsa ) untuk beberapa frekuensi lain dan
lengkapi table berikut.
NO
|
Frekuensi masukan
|
Vi
|
Vo
|
Vo/Vi
|
θ(o)
|
1
|
20
|
1,8 Vp-p
|
-
|
-
|
-
|
2
|
50
|
1,8 Vp-p
|
-
|
-
|
-
|
3
|
100
|
1,8 Vp-p
|
-
|
-
|
-
|
4
|
300
|
1,8 Vp-p
|
0,4 Vp-p
|
0,022
|
202,50
|
5
|
500
|
1,8 Vp-p
|
1 Vp-p
|
0,055
|
2340
|
6
|
700
|
1,8 Vp-p
|
1,4 Vp-p
|
0,77
|
272,50
|
7
|
800
|
1,8 Vp-p
|
1,8 Vp-p
|
1
|
272,50
|
8
|
1000
|
Vp-p
|
Vp-p
|
-
|
-
|
9
|
1200
|
Vp-p
|
Vp-p
|
-
|
-
|
10
|
2000
|
Vp-p
|
Vp-p
|
-
|
-
|
11
|
3000
|
Vp-p
|
Vp-p
|
-
|
-
|
pada saat praktikum terjadi problem. yaitu listrik mati, maka hanya didapat hasil seperti diatas. tetapi berdasarkan praktikum kali ini sudah dapat di ambil kesimpulan mengenai HPF.
E.
Analisa Rangkaian
Frekuensi kerja
rangkaian High Pass filter(HPF)menurut teori:
HPF=1/2πRC
=1/2.3,14.500Ω.1µF
=1/6,28.5.102.10-6
=1/31,4.10-4
=104/31,4
=318,47 Hz
Frekuensi kerja
rangkaian High Pass Filter(HPF) menurut pengukuran:
HPF=300 Hz
1.Langkah 2: Rangkaian filter
lolos rendah pada gambar 1 akan menghasilkan frekuensi 3Db mengikuti F3db=1/2
RC.dengan menggunakan harga C = 1uF dan harga
R = 500Ω kita dapat memprediksi
frekuensi 3 dB rangkaian tersebut sebesar F3db = ..... Hz.
Diketahui
: C= 0,01 uf R= 20 kΩ
F3db = 1/2 .
.R.C
= 1/2.3,14.500Ω.1.10-6
= 1/6,28.5.10-4
= 104/31,4
=318 Hz
2. Langkah 3: Besarnya penguatan filter ini
ditentukan oleh pemasangan resistor R1
dan R2 dimana AV = Vo / Vi = 1 + R2 /
R1. Dengan memasang R1 = 12 kΩ dan R2 = 6,8 KΩ,kita dapat penguatan sebesar AV = .........................
AV
=
= 1 +
R1
= 12 KΩ R2 = 6,8 KΩ
AV = 1 +
AV = 1 +
AV
= 1,56 dB
3.Langkah
4: Dengan menggunakan AFG,atur frekuensi isyarat sinusoida masukan Vi = 1 kHz dengan am plitudo 2 Vp –
p.gabungkan isyarat masukan ke Ch.1 osiloskop dan isyarat keluaran ke Ch.2.
pembacaan pada osiloskop adalah VI =
7 Vp – p,Vo = 0,14 Vp – p.AV =
AV
= 20 log 10 (
)
AV
= 20 log 10 (
)
AV
= 20 log 10.0,02
AV
= 0,4 dB
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sinyal output mulai muncul pada frekuensi diatas 300 Hz.
Sebuah tapis filter merupakan sebuah jaringan rangkaian yang didesain agar dapat melewatkan isyarat pada frekuensi tertentu.Daerah frekuensi dimana isyarat yang dapat diloloskan disebut pita lolos (pass band filter) dan daerah frekuensi dimana isyarat ditolak disebut pita henti (stop band filter).Filter dengan pita lolos pada frekuensi rendah disebut filter lolos rendah (low pass band filter =LPF),sedangkan untuk pita lolos pada frekuensi tinggi disebut filter lolos tinggi.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sinyal output mulai muncul pada frekuensi diatas 300 Hz.
Sebuah tapis filter merupakan sebuah jaringan rangkaian yang didesain agar dapat melewatkan isyarat pada frekuensi tertentu.Daerah frekuensi dimana isyarat yang dapat diloloskan disebut pita lolos (pass band filter) dan daerah frekuensi dimana isyarat ditolak disebut pita henti (stop band filter).Filter dengan pita lolos pada frekuensi rendah disebut filter lolos rendah (low pass band filter =LPF),sedangkan untuk pita lolos pada frekuensi tinggi disebut filter lolos tinggi.
- Filter berfungsi sebagai sebuah jaringan rangkaian yang digunakan untuk mengubah sekaligus digunakan untuk mengatur frekuensi.
- Filter terbagi atas tiga macam di antaranya LPF atau ( low pass filter) yang berfungsi sebagai perangkat untuk melewatkan frekuensi rendah dan menghentikan frekuensi tinggi,selanjutnya HPF atau (high pass filter) yang berfungsi sebagai perangkat untuk melewatkan frekuensi tinggi dan menghentikan frekuensi rendah kemudian BPF atau ( band pass filter)yang berfunsi secara variabel yakni bisa melewatkan frekuensi tinggi maupun rendah sesuai dengan kebutuhan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar